Su-47 Berkut | |
---|---|
Tipe | Peraga Teknologi |
Produsen | Sukhoi |
Terbang perdana | 25 September 1997 |
Diperkenalkan | Januari 2000 |
Status | Pesawat percobaan |
Pengguna | Rusia |
Jumlah produksi | 1 |
Pengembangan
Mulanya dikenali sebagai S-37, Sukhoi merancang-ulang pesawat percobaan canggihnya sebagai Su-47 pada tahun 2002. Secara resmi dijuluki Berkut (Elang Emas), Su-47 mulanya dibuat sebagai pesawat uji coba utama Russia untuk bahan-bahan komposit dan sistem kendali fly-by-wire yang mutakhir.TsAGI telah lama menyadari keunggulan sayap penyapu depan, dengan penelitian yang menyertakan pengembangan Tsibin LL dan pengkajian Junkers Ju 287 yang berhasil ditangkap pada dasawarsa 1940-an. Sayap penyapu depan menghasilkan koefisien angkat maksimum yang lebih besar, momen lentur yang lebih kecil, dan delayed stall jika dibandingkan dengan bentuk sayap yang lebih tradisional. Ketika serangan bersudut besar dilakukan, ujung-ujung sayap yang tidak tergerai memungkinkan pesawat menahan kemudi guling. Sebaliknya, sapuan ke depan secara geometris menghasilkan sudut datang sayap bagian luar yang lebih besar ketika sayap menekuk di bawah muatan. Hasilnya adalah daya angkat menjadi lebih besar, daya muat lebih massif, sudut datang lebih besar, dan seterusnya. Sayap akan cenderung mengalami kegagalan secara struktural pada laju rendah dibandingkan sayap lurus atau sayap buritan. Kelemahan sayap penyapu depan ini diatasi dengan menjadikannya memuntir ke arah bawah karena mereka (sayap lurus dan sayap buritan) menekuk ke atas. Bagian ini terbuat dari bahan komposit seperti pada S-37, tetapi dapat juga diganti oleh bahan konvensional.
Projek ini diluncurkan pada 1983 sebagai pesanan dari Angkatan Udara Uni Soviet. Tetapi ketika Uni Soviet bubar, pendanaan menjadi terhenti dan pengembangan pesawat ini hanya berlanjut dengan swadana Sukhoi. Seperti saingan setaranya asal Amerika Serikat, Grumman X-29, Su-47 pada dasarnya merupakan peraga teknologi untuk pesawat tempur Rusia masa depan. Tetapi, Sukhoi kini berupaya memasarkan Su-47 kepada militer Rusia dan konsumen luar negeri sebagai wujud dari hak aslinya.
Rancangan
Su-47 memiliki ukuran yang sama dengan pesawat tempur Sukhoi sebelumnya, seperti Su-35. Untuk mengurangi biaya pengembangan, Su-47 meminjam badan pesawat bagian depan, ekor tegak, dan persneling pendaratan Sukhoi Su-27. Meskipun demikian, pesawat ini menyertakan fitur pengenal radar yang diturunkan dayanya (termasuk bahan pencerap radar), lekukan senjata bagian dalam, dan ruang diatur lebih ke samping untuk radar yang lebih canggih. Meskipun secara konseptual seluruhnya serupa dengan pesawat penelitian Grumman X-29 asal Amerika Serikat dari dasawarsa 1980-an, Su-47 berukuran dua kali lipatnya dan lebih mendekati pesawat tempur sebenarnya dibandingkan dengan rancangan Amerika Serikat.Untuk mengatasi masalah pemuntiran sayap, Su-47 menggunakan bahan komposit yang disesuaikan secara saksama untuk menahan pemuntiran sambil mengizinkan sayap menekuk untuk memperbaiki perilaku aerodinamik. Karena bentang sayapnya relatif lebar, Su-47 diperlengkapi dengan sayap yang dapat melipat untuk menyesuaikan diri dengan hanggar dalam Rusia.
Seperti pendahulunya, Su-37, Su-47 memiliki tampilan tripel-tandem, dengan kanard di depan sayap dan ekor pesawat. Menariknya, Su-47 memiliki dua tiang-ekor yang panjangnya tidak sama di luar moncong pembuangan. Tiang yang lebih pendek, di sisi kiri, menjadi tempat bagi radar yang mengarah ke belakang, sedangkan tiang yang lebih panjang menjadi tempat bagi parasut rem.
[Kemampuan manuver
Su-47 memiliki kelincahan yang sangat baik pada laju yang lebih kecil daripada laju suara, memungkinkan pesawat ini mengubah-ubah sudut sergapnya dan juga lintasan terbangnya secara cepat sambil mempertahankan kemampuan bermanuvernya pada penerbangan supersonik. Su-47 memiliki laju tertinggi pada Mach 1,6 di ketinggian dan juga berkemampuan 9g.[3]Badan pesawat
[Sayap
Vektor daya dorong
[Kokpit
Spesifikasi (Su-47)
Lukisan 4-View dapat dilihat di siniData dari World Aircraft & Systems Directory
Karakteristik umum
- Kru: 1
- Panjang: 22.6 m
- Lebar sayap: 15.16 m to 16.7 m
- Tinggi: 6.3 m
- Luas sayap: 61.87 m²
- Bobot kosong: 16,375 kg
- Bobot terisi: 25,000 kg
- Bobot maksimum lepas landas: 35,000 kg
- Mesin: 2× Lyulka AL-37FU(planned) Flying prototypes used 2 Aviadvigatel D-30F6 afterburning, thrust-vectoring (in PFU modification) turbofans with digital control
- Dorongan kering: 83.4 kN masing-masing
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 142.2 kN masing-masing
- Thrust vectoring: ±20° at 30° per second in pitch and yaw
Kinerja
- Laju maksimum: Mach 1.6 (Achieved in test flights [1]) (1,717 km/h, 1,066 mph), projected 2710 km/h
* At sea level: Mach 1.14 (1,400 km/h, 870 mph[2]) - Laju jelajah: projected 1,800 km/h on dry thrust, 2650 km/h on full thrust
- Jarak jangkau: 3,300 km
- Batas tertinggi servis: 18,000 m
- Laju panjat: 233 m/s
- Beban sayap: 360 kg/m²
- Dorongan/berat: 1.16 (loaded) / 1.77 (empty)
Persenjataan
Number of hardpoints: 14: 2 wingtip, 6-8 under wing, 6-4 conformal under fuselage- Guns: 1 × 30 mm GSh-30-1 cannon with 150 rounds
- Missiles: 14 hardpoints (2 wingtip, 6-8 underwing, 4-6 conformal under the fuselage)
No comments:
Post a Comment
Setelah Baca Komentarin donk!!!!