JL-9 atau FTC-2000 Mountain Eagle (nama ekspornya) adalah pesawat latih tempur ringan bermesin tunggal buatan Guizhou Aircraft Industry Corporation (GAIC) dari Republik Rakyat China. Pesawat ini dikembangkan dari JJ-7 atau MiG-21U Mongol. JL-9 adalah pesaing langsung dari L-15 untuk kompetisi program pesawat latih canggih generasi lanjut (next-generation advanced trainer aircraft program) untuk AU China (PLAAF - People's Liberation Army Air Force )
Guizhou mempublikasikan desain FTC-2000 pertamanya pada 2001. Daripada memulai dari nol, Guizhou memilih mengembangkan pesawat dari basis JJ-7. Pesawat ini tidak mempunyai teknologi canggih seperti terbang kendali elektronis / fly-by-wire dan mesin turbofan. Tetapi , dengan memakai teknologi yang sudah matang dan desain dari JJ-7, biaya pengembangan dan harga pesawat menjadi tetap rendah, hal ini cukup menarik bagi PLAAF karena banyaknya jumlah JJ-6 dan JJ-7 yang harus digantikan.
Prototipe pertama JL-9 selesai pada 2003 dan berhasil terbang pertama kali pada 13 Desember 2003, hanya 2 tahun semenjak program dimulai. GAIC dilaporkan sudah membuat 10 pesawat varian produksi awal, 5 diantaranya akan dikirimkan kepada PLAAF sebelum akhir 2006.
Sejarah
Ketika Tentara Tiongkok / PLA menerima pesawat generasi ke empat , pesawat latih mereka JJ-6 (MiG-19 Farmer) dan JJ-7 (MiG-21U Mongol) dianggap tidak mampu lagi membantu penerbang untuk menjadi penrbang handal bagi pesawat-pesawat tempur yang baru. AU Tiongkok / PLAAF membutuhkan pesawat yang mempunyai kemampuan aerodinamik dan avionik setara dengan Su-27/30 dan J-10. Dua perusahaan yang mengkhususkan diri membuat pesawat latih ditugaskan dalam proyek ini, Guizhou (GAIC) dan Hongdu (Nanchang), berkompetisi untuk program pesawat latih canggih generasi lanjut semenjak tahun 90-an.Guizhou mempublikasikan desain FTC-2000 pertamanya pada 2001. Daripada memulai dari nol, Guizhou memilih mengembangkan pesawat dari basis JJ-7. Pesawat ini tidak mempunyai teknologi canggih seperti terbang kendali elektronis / fly-by-wire dan mesin turbofan. Tetapi , dengan memakai teknologi yang sudah matang dan desain dari JJ-7, biaya pengembangan dan harga pesawat menjadi tetap rendah, hal ini cukup menarik bagi PLAAF karena banyaknya jumlah JJ-6 dan JJ-7 yang harus digantikan.
Prototipe pertama JL-9 selesai pada 2003 dan berhasil terbang pertama kali pada 13 Desember 2003, hanya 2 tahun semenjak program dimulai. GAIC dilaporkan sudah membuat 10 pesawat varian produksi awal, 5 diantaranya akan dikirimkan kepada PLAAF sebelum akhir 2006.
Desain
Badan dari JL-9 adalah badan dari JJ-7 yang dirubah bagian hidungnya dan dipindah lubang pemasukan udaranya.Pesawat ini mempunyai sepasang sayap yang terdiri dari 2 bagian, bagian dalam sayap ini lebih sayung daripada bagian luarnya, dan dua sayap penyetabil dipasang dibawah bagian belakang badan pesawat. Dua orang pilot duduk secara tandem dengan posisi pilot di belakang lebih tinggi untuk memberikan pandangan yang lebih baik. Kanopi membuka kearah kanan dari kokpit. Pipa pengisi bahan bakar diudara juga bisa dipasangkan dibagian depan kokpit.Avionik
Radar kontrol penembakan gelombang Doppler Grifo S-7 buatan Itali dipasangkan untuk varian ekspor, untuk kebutuhan dalam negeri dipasang radar buatan china, 1153B MILSTD databus, XPS-2 head-up display (HUD), MFD/ layar serba guna.Senjata
JL-9 mempunyai lima cantelan (satu dibawah badan dan empat dibawah sayap), cantelan-cantelan ini mampu membawa beban senjata sampai 2,000kg seperti rudal udara keudara jarak dekat, peluncur roket dan bom. Senjata tetapnya adalah sebuah kanon 23mm.Tenaga penggerak
JL-9 ditenagai sebuah mesin turbojet WP-13F(C). Tangki bahan bakar internal berkapasitas 2,660 liter, dan pesawat ini mampu membawa tiga tangki 480-liter atau dua tangki 480-liter dan sebuah tangki 720-liter (drop tank) dibawah sayapnya.Spesifikasi
- Kru: 2
- Berat: Normal take-off 7,800kg; max take-off 9,800kg
- Kecepatan Maks: Mach 1.6
- Jarak tempuh : Ferry range 2,500km
- Ketinggian : 16,000m
- Max Climb Rate: 260m/s
- Batas gravitasi: +8/-3
Pesawat sejenis
- Aermacchi MB-339
- Hawker-Siddeley Hawk
- CASA 101
- Dassault Dornier Alpha Jet
- Kawasaki T-4
- PZL I-22 Iryda
- AMX international
- JL-9
- Hongdu JL-8
- L-15
- Yak-130
- MiG AT
- EADS Mako
- Soko G-2
- Soko G-4 Super Galeb
- Aero L-39 Albatros
- Aero L-59 Super Albatros
- Aermacchi S-211
- Aermacchi M-346
No comments:
Post a Comment
Setelah Baca Komentarin donk!!!!